Monday, October 02, 2006

Microsoft Kenalkan Robotics Studio di Bali


DENPASAR, RABU - Sebagai salah satu negara di Asia Tenggara dengan total populasi yang tinggi serta didukung sekitar 359 institusi pendidikan tinggi teknologi informasi yang ada saat ini, Indonesia sangat berpotensi untuk menjadi pemimpin industri software masa depan, paling tidak di Asia Tenggara. Hal tersebut disampaikan oleh Risman Adnan Mattotorang, Senior Developer Evangelist PT Microsoft Indonesia, dalam acara .NET Faculty Curriculum Workshop XIII, yang diadakan di Universitas Udayana Bali, 29 hingga 31 Agustus 2006.

Terlepas dari banyaknya permasalahan pendidikan tinggi di Indonesia, Microsoft Indonesia sangat optimis bahwa potensi tersebut tetap merupakan aset berharga yang perlu mendapat perhatian semua pihak. Permasalahan yang terjadi dari sisi kurikulum pendidikan tinggi saat ini, menurut Risman, di antaranya masih banyak hal-hal fundamental yang tidak diajarkan dengan benar oleh pihak universitas. Misalnya, operating system architecture, system programming, dan yang paling merisaukan adalah algorithm dan data structure, yang notabene merupakan pilar utama ilmu komputer.

Sebagai kontribusi untuk mengatasi permasalahan tersebut, Microsoft Indonesia telah mengadakan 13 kali .NET Faculty Curriculum Workshop di beberapa Universitas sejak tahun 2004. Sekitar 1100 dosen pemrograman telah mendapatkan pelatihan teknis dalam workshop tersebut. Uniknya, dalam setiap .NET Faculty Curriculum Workshop, pihak Universitas penyelenggara dapat mengundang dosen-dosen dari universitas lain disekitarnya.

"Selama penyelenggaraannya dalam dua tahun ini, kami telah memberikan pelatihan kepada sekitar 1.000 dosen dari berbagai universitas. Untuk kali ini sebanyak 54 dosen yang mengikutinya. Selain memberikan pelatihan, Microsoft juga memberikan intensif ke dunia pendidikan dengan memberikan software gratis dan voucher untuk sertifikasi Microsoft," papar Risman.

Sementara itu Zeddy Iskandar, Academic Developer Evangelist, PT. Microsoft Indonesia, menyatakan bahwa misi .NET Faculty Curriculum Workshop adalah membangun knowledge-based community diantara pengajar pemrograman seluruh Indonesia agar knowledge-gap yang ada dapat diperkecil. Gap ini dapat terkait dengan kebutuhan di industri, juga dari sisi geografis, dimana universitas-universitas yang memiliki kurikulum IT yang baik masih terkumpul di Pulau Jawa.

Kegiatan ini juga sebagai ajang berbagi pengetahuan dalam bidang pemrograman. Salah satu bentuk aplikasi baru dalam bidang pemrograman yang mulai populer di Indonesia dan kebetulan sedang dikembangkan Microsoft adalah robotika. Untuk mendorong minat dan kemajuan perkembangan bidang robotika ini, Microsoft memperkenalkan Robotics Studio.

Robotics Studio

Untuk pertama kalinya Microsoft Indonesia memperkenalkan Robotics Studio, produk baru Microsoft yang masih dalam tahap beta, dalam kegiatan di Bali ini. Microsoft Robotics Studio memberikan suatu framework untuk membangun piranti robot dan program aplikasi yang mengontrolnya. Framework ini berisi code library dan tools yang diperlukan oleh pengembang robot.

Microsoft Robotics Studio dibangun di atas suatu lingkungan runtime yang menfasilitasi pengembangan robot dengan memberikan lingkungan fault-tolerant untuk eksekusi aplikasi di dalam suatu sistem terdistribusi. Arsitektur dari aplikasi berbasis Robotics Studio didukung oleh sekumpulan fungsi layanan yang diberikan oleh DSS (Decentralized System Services). Interaksi antara robot node dengan DSS difasilitasi oleh suatu mekanisme transport berbasis messaging.

"Aplikasi berbasis Robotics Studio tidak hanya dapat mengirim message sederhana untuk berkomunikasi dengan sistem eksternal, tetapi jauh lebih terstruktur karena memiliki mekanisme yang menjamin reliability dan parallelism dalam interaksi messaging antara aplikasi dan robot. Lebih jauh lagi, Robotics Studio dilengkapi dengan WSAP (Web Services Application Protocol) yang memungkinan robot dikontrol melalui aplikasi Web Services (SOAP) dalam jaringan Bluetooth. Dengan WSAP, pengembang dapat merancang robot yang dikontrol melalui perangkat apa saja, mulai dari PC sampai mobile device seperti PocketPC," jelasnya.

Pada sesi demonstrasi, Zeddy berhasil menggerakkan robot berlengan untuk menangkap bola berwarna biru dan memindahkannya ke tempat lain. Robot tersebut memiliki sensor cahaya yang bisa membedakan intensitas warna. Ia juga menunjukkan software simulasi robot yang bisa dikontrol menggunakan aplikasi web.

Microsoft Robotics Studio versi beta saat ini bisa di-download secara gratis melalui MSDN (http://msdn.microsoft.com/robotics). Untuk mulai mengembangkan robot, Universitas dapat membeli hardware robotic yang saat ini bentuknya sudah sangat bervariasi. Beberapa partner Microsoft yang menyediakan jenis-jenis hardware robot antara lain Lego, Coroware, Kuka, Robosoft, Robotics Connection, dan WhiteBox Robotics.

Saat ini sudah banyak universitas di AS yang menggunakan Microsoft Robotics Studio baik untuk riset maupun dalam kurikulum seperti human computer interaction. Beberapa diantaranya adalah Universitas ternama seperti Carnegie Melon, Cornell, Georgia Technology, MIT, dan Stanford. Di dalam negeri, komunitas pengembang robot di Universitas Indonesia sudah mengembangkan banyak robot.

Ketika ditanya mengenai potensi pemanfaatan aplikasi robotic ini, Zeddy menjelaskan bahwa batasannya hanya imajinasi developer. Contohnya menurut beliau, robot yang diberi kamera digital dapat digunakan sebagai sistem keamanan berjalan di perkantoran, seperti layaknya satpam yang bisa memberikan hasil pemantauan keadaan suatu ruangan melalui website atau mobile device. Robot juga bisa digunakan untuk membantu tim anti-teroris di Indonesia untuk menyisir daerah-daerah yang dikhawatirkan berisi bom waktu.

Drs. Suarga, M.Sc., M.Math, Ph.D, salah satu peserta workshop yang merupakan ketua STMIK Dipanegara Makassar, sangat antusias mengikuti workshop dua hari di Bali ini. Beliau mengatakan kesediaan institusinya untuk menyelenggarakan .NET Faculty Curriculum Workshop berikutnya di Makassar yang diharapkan dapat dihadiri oleh seluruh dosen-dosen pemrograman di Makassar dan propinsi sekitarnya.

Penulis: Wah

No comments: